Jumat, 22 Mei 2009

Kita, Kampus dan Prestasi

by Agus rahmansyah

Kampus adalah sebuah wadah pendidikan yang cukup ideal bagi pengembangan bakat dan kreativitas. Didalam dunia kampus kita diberikan kebebasan kemana arah kita kedepan, akan tetapi berada dalam kontrol dan jalur kebenaran. Berbeda dengan masa ketika kita masih di SLTA dan sebagainya, kita masih terikat dengan berbagai regulasi yang mengikat, baik itu pada hal yang menyangkut pembelajaran maupun diluar pembelajaran.
Perubahan yang cukup cepat dari masa SLTA yang serba terikat dengan berbagai aturan kepada dunia kampus yang sedikit memiliki kebebasan berpikir terkadang tidak disikapi oleh kita dengan arif dan bijaksana. Tidak sedikit dari kita yang memiliki prestasi cemerlang dikala SLTA kemudian menjadi anjlok ketika memasuki bangku kuliah. Hal ini tentu saja menjadi sebuah pertanyaan besar bagi kita sebagai generasi muda penerus bangsa.
Perubahan yang cukup dinamis dalam kehidupan kampus terkadang berlangsung begitu cepat tanpa kita sadari. Kita cenderung kurang jeli menyikapinya. Hal yang terpenting lagi adalah kita harus mencoba menikmati jadi diri kita sendiri dalam artian yang positif, artinya bukan berarti segala yang baik menurut kita bukan berarti baik bagi orang lain dan sebaliknya. Selain itu kita juga harus lebih bersikap kritis terutama kepada diri kita sendiri. Kritis bukan berarti kita harus kontra dan mengkritisi pendapat dan kebijakan orang lain. Akan tetapi dalam posisi ini kritis dalam artian kita harus bersikap peduli terhadap apa yang terjadi dilingkungan kita. Kita harus memiliki rasa empati dan rasa kebersamaan yang tinggi. kita harus memiliki kecenderungan memiliki semangat belajar yang tinggi, karena trik dan langkah kita diperguruan tinggi ini sangat berpengaruh terhadap pencapaian prestasi kita diperguruan tinggi.
Didalam kampus kita diberi kebebasan unruk menentukan kemana arah dan tujuan kita kedepan. Bola itu ada ditangan anda, sepertinya itu sebuah ungkapan yang sering kita dengarkan dari para motivator kita. Tidak bisa dipungkiri akan kebenaran dari perkataan itu. Kita bisa melihat sebagian dari mahasiswa diperguruan tinggi ini yang cukup memaknai akan pentingnya kerja keras dalam mencapai prestasi. Hal itulah yang menjadi penyebab utama mengapa prestasi kita cenderung berbeda dari masa SLTA ke perguruan tinggi. baik itu yang mengalami peningkatan maupun yang menglami penurunan. Sekali lagi hal yang perlu diingat adalah kuliah itu tidak butuh orang pintar tetapi butuh orang yang tekun. Butuh orang-orang yang memiliki senangat maju secara totalitas dan bukan hanya dalam semangat euphoria semata. Memiliki kemauan untuk berhasil, yakin dan tidak takut gagal. Jangan pernah menyesali apa yang telah terjadi, karena sebesar apapun penyesalan itu tidak akan merubahnya kembali kekeadaan semula. Untuk itu jangan pernah menyesal mengapa anda diterima dikampus ini, buatlah ini sebagai langkah anda untuk merubah arah hidup anda dengan terus berusaha menjadi yang terbaik, karena kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi dihari esok. Kini saatnya bagi kita untuk bangkit, harapan itu masih ada dalam diri kita. Kita harus memiliki keberanian untuk berubah, seperti kata Mr. The Liang Gie Memang tidak semua perubahan akan mambawa perbaikan, tetapi tanpa perubahan tak kan ada perbaikan sama sekali. Dan untuk mengadakan perubahan itu dibutuhkan keberanian. Ada hal yang perlu kita ingat, dalam hidup ini kita ibarat berlayar, Kita memang tidak bisa merubah arah angin (Tuhan yang menetukan kemana arahnya) tapi……Kita bisa menentukan arah/posisi layar kemana tujuan yang hendak kita capai, yakni dengan usaha/ikhtiar. Usaha dan doa sangat menentukan keberhasilan kita.

Rabu, 06 Mei 2009

ambil makalah gratis untuk dibaca

indonesiaindonesia.com